Sinopsis dan Review Film Joker: Folie à Deux (2024)

 


Sinopsis Film

Joker: Folie à Deux melanjutkan kisah kelam Arthur Fleck, yang kini dikurung di Arkham Asylum setelah kekacauan yang ditimbulkan oleh tindakannya di film pertama. Di tengah penahanan yang ketat dan penuh stigma, Arthur bertemu dengan Harleen Quinzel (Lady Gaga), seorang psikolog muda yang berupaya mengobati pasien di rumah sakit tersebut. Ketertarikan mereka tumbuh seiring dengan dinamika berbahaya di antara keduanya, yang berubah menjadi hubungan asmara penuh kekacauan. Harleen, yang mulai terobsesi dengan sisi gelap Arthur, akhirnya membantunya melepaskan kembali sisi Joker-nya. Keduanya bersama-sama menciptakan kekacauan, merencanakan pemberontakan yang berlandaskan pada pemahaman mereka terhadap dunia yang sudah rusak.

Film ini memperkenalkan nuansa musikal yang berbeda dengan film pertamanya, dengan adegan-adegan musikal yang aneh dan surreal, termasuk duet antara Arthur dan Harleen yang berubah menjadi momen penuh gairah dan juga kegilaan. Mereka berdua membentuk pasangan yang kejam, tetapi juga penuh romansa, meskipun dengan latar belakang yang jauh dari ideal.

Review Film

Joker: Folie à Deux adalah sebuah eksperimen sinematik yang berani. Dengan membawa genre musikal ke dalam dunia yang sudah terkenal dengan kegelapan dan keputusasaan, Todd Phillips berusaha untuk mengguncang ekspektasi penonton. Sebagai sekuel, film ini lebih berfokus pada hubungan yang berkembang antara Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) dan Harleen Quinzel (Lady Gaga), yang membentuk pasangan dengan dinamika yang jauh dari normal. Lady Gaga menunjukkan keahliannya dengan memerankan karakter Harleen yang lebih lembut namun penuh ambisi, sementara Joaquin Phoenix tetap menghidupkan Arthur Fleck dengan penuh nuansa emosional yang suram.

Meskipun lebih ringan dalam suasana dibandingkan film pertama, Folie à Deux tetap mempertahankan ketegangan psikologis yang mencekam. Keputusan untuk memasukkan elemen musikal membawa kesegaran, meskipun kadang terasa tidak sepenuhnya diperlukan, terutama dalam menyampaikan tema-tema yang begitu gelap.

Film ini mengundang kontroversi karena kedalamannya yang memunculkan banyak pertanyaan tentang psikologi karakter-karakternya dan cara mereka berinteraksi dengan masyarakat yang terguncang. Apakah ini adalah kisah cinta atau lebih kepada jalan menuju kehancuran? Itu tergantung pada perspektif masing-masing penonton.

Namun, secara keseluruhan, Joker: Folie à Deux memberikan pengalaman yang memukau dengan penuh imajinasi dan nuansa gelap yang lebih dalam. Tidak semua orang akan menyukai pendekatan musikalnya, tetapi bagi mereka yang bisa merasakan kompleksitas film ini, ada sebuah kedalaman emosional yang berlapis.

Rating : 8/10

Film ini mempersembahkan kegelapan yang lebih berani dan eksperimental, dengan penampilan menonjol dari kedua bintang utamanya. Namun, meskipun menarik, tidak semua elemen terasa padu atau mudah diterima. Bagi sebagian orang, terutama penggemar film musikal yang lebih konvensional, film ini mungkin terasa aneh. Namun bagi mereka yang menikmati eksperimen sinematik yang penuh dengan nuansa gelap dan psikologis, Joker: Folie à Deux adalah sebuah karya yang sangat menarik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis dan Review Film Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 (2024)

Sinopsis dan Review Film Agak Laen (2024)

Sinopsis dan Review Film Korea Exhuma (2024)